APA DAN SIAPA PEKERJA SOSIAL
Oleh : Drs. Soetarso, MSW.
PENDAHULUAN
Dalam tulisan ini istilah pekerja sosial adalah para relawan sosial, yaitu setiap warga masyarakat yang karena kemampuan yang dimilikinya beritikad untuk membantu sesamanya di bidang kesejahteraan sosial, membantu secara berencana, konsisten dan sinambung, dalam kaitan ini Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1988 mengamanatkan : “Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan sosial, perlu terus dikembangkan kesadaran, kesetiakawanan dan tangung jawab sosial sertadiciptakan iklim yang dapat mendorong kegairahan dan kesediaan masyarakat untuk menjadi pekerja-pekerja sosial;”
Secara historisdan universal, relawan sosial telah menjadi pionir di semua bidang pekerjaan sosial. Merekalah yangmulai membantu orang-orang yang mengalami tekanan-tekanan finansial. Mereka pula yang mengawali pembentukan organisasi dan sosial. Merekapulalah yang sejak awal menyadari kebutuhan-kebutuhan akan pendidikan profesional bagi para pekerja sosial dalam masyarakat yang kompleks.
KARAKTERISTIK PEKERJA SOSIAL
Karakteristik orang yang tidak dapat menjadi pekerja sosial yang baik :
- Lebih suka membahas dan memahami orang yang bermasalah, tetapi tidak melayani atau membantunya.
- Mempunyai dorongan yang kuat untukmengendalikan orang lain, merasa superior atau selalu ingin disenangi.
- Mampu memecahkan masalah orang lain tetapi tidak meyadari konsekuensi tindakannyaini.
- Menaruh minat pada tindakan-tindakan moral yang sifatnya retributif atau balas jasa.
KUALITAS PEKERJA SOSIAL YANG BAIK
a. Selalu berupaya untuk mendewasakan diri ;
- Merasakan bahwa dirinya hidup, selalu tumbuh dan berkembang.
- Tidak melepaskan diri dari kondisi manusia pada umumnya dan menganggap bahwa semua orang termasuk dirinya sendiri, selalu terlibat dalam permasalahan dan proses pemecahannya.
- Tidak takut menghadapi kehidupan tetapi menikmati proses hidup hidup ini dengan segala bentuk perjuangan yang menyertainya.
- Menganggap perubahan dan pertumbuhan sebagai hal-hal yang menyenangkan dan bukannya mengancam.
- Merasa bebas untukmelibatkan diri dalam-dalampengalaman baru.
- Tidak harus menang dalam mempertahankan pendiriannya.
b. Memiliki kreativitas :
- Menganggap bahwa banyak upaya pemecahan terhadap masalah kehidupan ini yang sifatnya tentatif.
- Adanya keterbukaan dan penerimaan intelektual, yaitu kebebasan untukmelepaskan diri dari teori-teori atau sistempemikiran tertentu.
- Menaruh minat dan dikuasai oleh permasalahan yang sedang dipecahkannya dan tidak terpaku pada cara-cara pemecahan masalah yang telah ada.
- Menyukai kompleksitas, hal-hal yang kontradiktif, kabur dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap konflik dan frustasi.
SIKAP-SIKAP PEKERJA SOSIAL
Yang dimaksud denga sikap di sini adalah kesiapan atau kesediaan untukmemberikan tanggapan atau bertindak. Beberapa sikap utama pekerja sosial adalah :
1. Kesediaan untuk menerima .
Setiap pekerja sosial diharapkan untuk menerima orang lain (termasuk penyandang masalah) besertalingkungan sosialnya menurut apa adanya, dengan segala kekuatan dan kelemahan, sumber kebutuhan maupun permasalahannya. Dengan sikap ini diharapkan terciptanya suatu hubungan komunikatif antara manusia secara manusiawi tanpa adanya prasangka.corak interaksi seperti ini merupakan landasan bagi dilaksanakannya berbagai upaya selanjutnya. Semua permasalahan yang dialami manusia terjadi dimasa lampau. Tugas pekerja sosial tidak mengorek masa lampau orang tetapi membimbing orang untuk menuju masa depan yang lebih baik bersama-sama dengan orang ini.
2. Kesediaan untuk memahami.
Bukanlah tugas pekerja sosial untuk menilai perilaku orang lain (nonjugmental/nonmoralistic attitudes). Sebagai dasar pelayanannya,pekerja sosial berusaha untukmemahami dan lingkungan sosialnya, tidak hanya masalah dan latar belakangnya saja, tetapi juga variabel-variabel lainnya,yaitu persepsi, nilai,kebutuhan, kemampuan, pengalaman, perasaan serta harapannya.
3. Kesediaan untuk mengembangkan empati.
Dalam rangka memahami orang lain bersama lingkungan sosialnya, pekerja sosial berusaha untuk mengembangkan empati, yaitu suatu proses mental untuk menempatkan diri sendiri dalam diri orang lain dengan segala bentuk kondisi yang dialaminya. Proses empati ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih jelas dan relevan sehingga memungkinkan dilaksanakannya pelayanan secara tepat, efektif dan efisien.
4. Kesediaan untuk memberikan dorongan semangat.
Pemberian dorongan semangat merupakan suatu aspek penting dalamsuatu interaksi sosial. Melalui dorongan semangat ini orang akan mampu mendayagunakan sumber-sumber personal maupun lingkungannya semaksimalmungkin. Bagi penyandang masalah, dorongan semangat dari orang lain mengandung arti bahwa ia tidak sendiri dalam menanggung beban permaslahan maupun pemecahannya.
5. Kesediaan untuk mendengarkan.
Mendengarkan merupakan suatu keterampilan yang sangat pentingtetapi sulit. Bertambah maju suatu masyarakat, bertambah hilang seni mendengarkan dari masyarakat ini. Orang menganggap bahwa berbicara, mengungkapkan gagasan dan menganalisis adalah jauh lebih unggul daripada mendengarkan. Orang tidak lagi berupaya
0 comments:
Post a Comment